Friday, September 5, 2008

Menjelang Kewafatan rasulullah s.a.w

Bismillahirrahmanirrahim…
Membaca ttg menjelang saat kematian Rasulullah membuat aku menangis. Rindunya utk bertemunya, rindu utk melihat wajah Rasulku ini, rindu menatap wajahnya yg terang bercahaya bak sinaran bulan itu…oh Tuhan, sampaikan salam penuh kerinduanku pada Rasulku yg tercinta itu. Aku ini ummatnya yg sedang berusaha memperjuangkan dakwahnya, memperjuangkn agamanya..izinkan aku mencontohi kesabaranya dlm berjuang di jalan-Mu Ya Allah.


Saat Rasulullah jatuh sakit, lalu tidak dapat turut serta utk solat berjemaah, Abu Bakar ra menjerit lalu pengsan lantaran tidak dapat menahan perasaannya. Orang2 didalam masjid menjadi bising krn Rasulullah tiada bersama mereka…Lalu Rasulullah sedaya upaya dlm keadaan sakit memanggil Ali bin Abi Thalib dan Abbas ra untuk membimbingnya ke masjid utk bersolat bersama kaum muslimin. “Ya ma’aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah, sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua setelah aku tiada. Aku berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT, kerana aku akan meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat, dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini.”

Saat Malaikat maut dtg untuk mencabut nyawa Rasulullah, bertanya Rasul pada Jibril ttg khabar gembira. Ternyata apa yg lebih merisaukan Rasulullah adalah ttg umat2 nya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
“Segala puji dan syukur, aku panjatkan untuk Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang khabar yang menggembirakan aku?”

Jibril as bertanya: “Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?
Rasulullah SAW menjawab:Tentang kegelisahanku, apakah yang akan diperolehi oleh orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperolehi orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?”

Ya Allah, sungguh sedih membaca saat perginya seorg hambamu yg mulia ini. Kerana kemuliaannya, kehilangnnya begitu dirasai oleh para sahabat dn kaum muslimin. Dunia ini begitu merasakan kehilanganmu Ya Muhammad kekasih Allah. Ummatmu ini begitu rindu padamu…..moga dpt bertemu dgn mu di hari kebangkitan kelak, diberi syafaatmu ya Rasulullah.

Lalu Mu’az mendekati sumber suara itu, setelah berjumpa, Mu’az bertanya kepada orang tersebut: “Bagaimana khabar Rasulullah SAW? Orang tersebut menjawab: Wahai Mu’az, sesungguhnya Muhammad SAW telah meninggal dunia. Mendengar ucapan itu Mu’az terjatuh dan tak sedarkan diri. Lalu orang itu menyedarkannya, ia memanggil Mu’az: Wahai Mu’az sedarlah dan bangunlah.”

Ketika Mu’az sedar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat untuknya yang berasal dari Abu Bakar Assiddik, dengan cop dari Rasulullah SAW. Tatkala Mu’az melihatnya, ia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya, kemudian ia menangis dengan tersedu-sedu.

Setelah puas ia menangis iapun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah. Mu’az sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: “Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?” Mu’az menyambungnya: “Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah?” Kemudian ia menangis dan akhirnya ia jatuh dan tak sedarkan diri lagi.

Ya Rasulullah, aku mencintaimu selepas Allah Yg Maha Esa..”Aku bersaksi tiada tuhan yg disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah…….”

Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, Abu Sufyan bin Haris selalu menangisi dan meratapinya dengan syairnya:
Aku tidak dapat tidur dan malam pun susah berakhir

Malam bagi orang yang ditimpa bencana akan lama rasanya.
Tangisanku membuatkan aku bahagia
Sesungguhnya musibah yang menimpa kaum Muslimin itu tidaklah seberapa
Betapa besar dan beratnya cubaan ini pada waktu mendengar berita bahawa Rasulullah sudah tiada
Bumi tempat tinggal kita inipun ikut serta menderita
sehingga terasa miring segala sudutnya.
Telah terputuslah wahyu Al-Quran dari kita
di mana dahulu malaikat Jibril selalu datang membawanya.
Dialah Nabi yang telah melenyapkan syak wasangka kita
dengan wahyu yang diturunkan kepadanya dan sabdanya
Bagindalah yang telah menunjuki kita
sehingga kita tidak perlu bimbang dan terpedaya
Rasulullah selalu siap memberikan petunjuknya kepada kita
Fatimah, jika kamu bersedih meratapinya,
hal yang demikian itu dapat kami mengerti.
Akan tetapi jika engkau tidak bersedih, itulah jalan yang baik yang telah ditunjukkannya. Makam ayahku adalah makam dari setiap makam
kerana di dalamnya bersemayam seorang Rasul
Tuan bagi seluruh manusia.

No comments: